Inilah kumpulan alat-alat penyiksaaan yang dilakukan pada zaman dahulu. Orang yang dianggap bersalah dan melanggar peraturan akan dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku pada masa itu. Peringatan, untuk gambar-gambar yang ada ini mungkin agak sedikit mengganggu karena menyeramkan.
Gergaji raksasa ini adalah alat penyiksaan yang paling banyak digunakan pada abad pertengahan, alasan utamanya karena mudah dipakai. Dari gambar, kita bisa melihat dengan hanya tali dan gergaji ini dapat menyebabkan penderitaan tingkat tinggi pada orang yang dihukum. Alasan alat ini sering digunakan juga karena murah untuk membunuh
orang-orang yang dituduh memakai ilmu ghaib, perzinahan, atau
pemfitnahan.
Sang korban harus diikat dengan cara terbalik seperti binatang untuk memaksa darah dalam tubuh berkumpul pada bagian kepala, yang menyebabkan proses pendarahan berjalan lambat, jadi proses eksekusi dapat berlangsung semakin lama. Jika proses ini dilakukan dengan benar, si korban tidak akan mati kecuali bila gergaji telah melewati batas setengah tubuh.
2. Barrel Pillory / Spanish Mantle / Scaphism
Cara menyiksa ini biasa dilakukan untuk para pemabuk yang suka membuat malu di tempat umum. Cara ini juga berasal dari abad pertengahan yang mana mirip dengan cara menyiksa teknik kuno milik orang Persia (Yang pada masa itu memiliki cara menyiksa terkenal, dinamakan “Scaphism”).
Korban dari cara ini pertama dilucuti sampai telanjang dan diikat dalam sebuah bak atau bekas perahu dayung. Kemudian si korban dipaksa untuk meminum susu atau madu dalam jumlah banyak dan melumuri susu atau madu tersebut di muka korban. Korban akan terjangkit diare setelah proses tersebut. Masih dalam keadaan terikat dalam bak, si korban kemudian ditenggelamkan dalam kubangan kotorannya sendiri, hingga banyak lalat dan beberapa serangga yang tertarik dengan bau dan madu yang tadi. Serangga-serangga tersebut akan memakan perlahan si korban hidup-hidup yang berkubang dalam kotoran itu.
3. Strappado
Teknik menyiksa ini mulai digunakan pada inkusisi abad pertengahan. Dijelaskan kalau tangan korban akan diikat di belakang punggung dan mereka digantung pada tali yang memiliki katrol. Teknik penyiksaan ini akan memaksa tangan korban keluar dari persendian.
Para algojo terkadang suka memainkan talinya naik dan turun untuk menambah rasa sakit. Terkadang pada pergelangan kaki korban juga ditambahkan pemberat.
Para algojo terkadang suka memainkan talinya naik dan turun untuk menambah rasa sakit. Terkadang pada pergelangan kaki korban juga ditambahkan pemberat.
4. The Spanish Donkey / Wooden Horse
Teknik ini adalah cara yang populer di spanyol pada masa inkuisisi, terutama untuk wanita. Alat ini juga dipakai pada awal koloni Amerika. Korban dari penyiksaaan ini duduk di atas sebuah baji atau kayu penyangga yang biasanya memiliki duri di atasnya.
Kedua kaki korban juga diletakkan pemberat agar menambah rasa sakit. Kematian jarang terjadi karena alat ini memang ada yang dilengkapi duri atau penyiksaan dilanjuti dengan alat lain.
Alat ini juga cukup terkenal pada abad pertengahan yang digunakan dengan cara meletakkan kedua ibu jari korban dan jari-jari yang lain, kemudian alat ini diperkencang, perlahan-lahan menghancurkan jari-jari korban.
Ini adalah cara yang dilakukan untuk menanyakan orang sesuatu dengan paksa. Alat yang serupa dengan ini juga ada yang digunakan untuk lutut dan kepala.
Kalau ada yang pernah menonton 2 Fast 2 Furious, barangkali bisa membayangkan bagaimana teknik ini bekerja. Teknik ini dulu terkenal di London pada masa Ratu Elizabeth I.
Beberapa tikus diletakan di atas perut korban, bersamaan dengan sebuah ember. Kemudian api diletakkan di atas ember itu, yang menjadi semakin panas. Para tikus itu secara natural mencari jalan keluar untuk menghindari panas dengan cara apapun, yakni menggali perut korban. Teknik ini katanya pernah digunakan kembali pada tahun 1970-an.
7. The Wheel / The Breaking Wheel
Walaupun alat ini terlihat mudah namun kenyataannya, jauh daripada itu.
Teknik ini digunakan dengan cara mengikat korban di dalam roda dan dibiarkan tergantung dengan cara yang tak biasa. Terkadang seseorang menyalakan api di bawah roda untuk menambah penyiksaan, atau rodanya diputar-putar yang mengakibatkan stress luar biasa pada korban yang tergantung.
Alat penyiksaan favorit lain pada abad pertengahan, yaitu the pear of anguish (pir penderitaan). Alat ini biasa digunakan untuk menyiksa kaum homoseksual, pezina, dan wanita yang melakukan aborsi.
Alat ini diletakan pada bagian vital wanita atau laki-laki sedekat mungkin hingga terbuka lebar. Selama terbuka, alat ini mengeluarkan 4 cabang pisau untuk merobek bagian dalam dari korban. Pir penderitaan juga biasa digunakan untuk pembohong dan pencuri, yang mana diletakkan di rahang korban, selanjutnya alat ini akan memaksa untuk menghancurkan rahang korban.